Jumat, 07 Oktober 2011

pengumuman

Cor Jesu Festival 22 Oktober jam 9:00 di Office - SMPK Cor Jesu mengundang kalian untuk mengikuti lomba Futsal.... bagi yang suka futsal dan ada bintang tamu ahmad bustomi... buruan daftar... terimakasih atas kerjasamanya...

Senin, 03 Oktober 2011

Bahtera (KAPAL) Nabi Nuh (Noah's Ark) Ditemukan !!

Dalam kitab suci Al Qur'an dikisahkan bahwa Nabi Nuh mendapatkan wahyu untuk membuat bahtera.Bahtera (kapal) tersebut dibuat oleh Nabi Nuh untuk menolong para pengikutnya dari sebuah bencana banjir bandang yang amat besar dan dahsyat. Dikisahkan juga dalam Al Qur'an jika bahtera tersebut terombang ambing pada saat banjir tersenut datang, lalu bahtera tersebut terdampar.Kitab Bibel pun mengisahkan tentang Nabi Noah (Nabi Nuh) beserta bahteranya. Banyak orang - orang mulai mencari akan keberadaan bahtera tersebut. Perdebatan pun muncul di antara ahli sejarah dan ahli agama. Karena di dalam kitab Bibel dan kitab Al Qur'an terdapat perbedaan tempat Dimanakah sebenarnya tempat terdamparnya bahtera Nabi Nuh ? Al Qur'an mengisahkan bahwa bahtera Nabi Nuh terdampar di bukit (gunung) Judi (daerah Armenia). Al Qur'an surat Hud ayat 44 berbunyi : ... Dan difirmankan : Hai Bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah, dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan, dan bahtera itu pun berlabuh di bukit Judi. Dan dikatakan " binasalah oran - orang zalim." Sedangkan dalam kitab Bibel dikisahkan bahwa bahtera Nabi Nuh setelah terombang ambing ombak dan gelombang pasang, bahtera tersebut terdampar di gunung Ararat. Setelah dilakukan penelitian, ternyata gunung Ararat pernah berkali - kali berganti nama. Gunung Ararat pernah bernama gunung Guardian dan gunung Armenia atau gunung Judi. Dan dari hasil penelitian tersebut, para ahli sejarah dan ahli agama sepakat, bahwa tempat dimana bahtera Nabi Nuh terdampar adalah gunung Ararat (Injil) atau gunung Judi (Al Qur'an). Karena walaupun memiliki nama berbeda, letaknya tetap sama. Usaha pencarian bahtera Nabi Nuh Sebenarnya sejak dahulu kala sudah banyak yang berusaha menemukan bahtera Nabi Nuh. Catatan sejarah mengatakan bahwa sejak sebelum Nabi Muhammad dilahirkan, sudah ada orang berusaha mencarinya. Dengan kitab Injil sebagai penunjuknya. Diceritakan Epiphanius, seorang Bishop dari Salames, pernah mencari bahtera itu dan melihat bahtera itu terdampar di gunung Guardian yang tertutup salju tebal. Pada abad 17 juga diceritakan bahwa ada seorang pendeta berkebangsaan Yunani yang juga mencari keberadaan bahtera itu. Ia mengatakan bahwa pendahulunya, Umar bin Khattab, seorang petinggi dari Turki, telah mengambil bagian bahtera untuk dijadikan bahan bangunan masjid. Pada abad 19, pencarian juga dilakukan oleh James Brice dari Inggris, seorang ahli arkeologi dari universitas Oxford. Dengan bantuan dana dari yayasannya, pada tahun 1876 ia mencari bahtera itu di perbatasan Turki, tepatnya di gunung Ararat. Dalam pencariannya, James Brice menemukan empat buah batu panjang berbentuk tongkat. Yang diduga batu itu adalah kayu tiang layar bahtera yang telah membatu atau memfosil. Tahun 1892. Yoseph Nouri dari Prancis melakukan pencarian dengan rute yang berbeda dari rute James Brice. Ia mengatakan bahwa ia telah menemukan bahtera Nabi Nuh. Kebetulan pada waktu itu musim kemarau panjang, sehingga tidak ada salju yang menyelimuti gunung, dan kebetulan ia menemukan bahtera yang dicarinya. Bahkan dikatakan juga ia berjalan - jalan di tempat yang diduga adalah dek kapal berukuran 300 kubik, persis seperti yang dikisahkan dalam kitab Bibel. Namun sayang pada masa itu belum ditemukannya fotografi. Sehingga tidak ada bukti visual yang meyakinkan semua orang akan pernyataan mereka. Dan masih menimbulakn tanda tanya bagi yang mendengarkan kisah - kisah tersebut. Apakah mereka benar - benar manemukan bahtera tersebut, atau hanyalah sebuah bualan saja. Ditemukannya bahtera Nabi Nuh !! Tahun 1959. Seorang pilot Turkey Airforce bernama Ilham Durupinan, anggota pasukan NATO, melakukan pemotretan udara di gunung Ararat. Dan hasil pemotretan tersebut adalah ditemukannya "benda asing" di dekat puncak gunung Ararat. Karena penasaran, petinggi NATO memerintahakan Dr. Arthur Brande, ahli fotografi dari Ohio University untuk memeriksa hasil pemotretan itu. setelah diteliti dengan seksama, ia menyatakan bahwa "benda asing tersebut adalah sebuah perahu. Dan diduga formasi perahu itu adalah bahtera Nabi Nuh yang telah lama dicari - cari. Sempat juga berita ini diterbitkan oleh Majalah Life, Australian Fix Magazine dan American Life Magazine pada tanggal 5 September 1960. Tahun 1990. Ron Wyat dan Dr. David Fasold melakukan penelitian dengan menggunakan peralatan canggih. Seperti metal detector dan geo radar. Hasil penelitian terhadap formasi perahu itu adalah ditemukannya empat batu berlubang masing - masin mamiliki berat 10 ton yang diduga senagai pemberat perahu agar tidak oleng karena angin. Hasil penelitian dengan metal detector adalah batuan formasi perahu itu adalah batuan yang kayu yang sudah menjadi fosil. Sedangkan hasil penelitian dengan geo radar adalah di bawah formasi tersebut ditemukan ruangan yang diduga adalah kamar - kamar. Namun formasi tersebut hanya bisa ditemukan sepertiga nya saja. Diduga pada waktu itu, bahtera itu terdampar di lumpur, dan sebagian dari bahtera itu terbenam. Dan sekarang, karena ribuan tahun terbenam, semuanya berubah menjadi karang. Gene Collins bersama tim nya yang terdiri dari 12 orang ahli juga datang melakukan penelitian pada tahun 2000. Dr. Robert Balard juga tergabung dalam tim tersenut. Dia adalah orang yang telah sukses menemukan bangkai kapal Titanic, Istana Cleopatra, dan konon menemukan benua Atlantis yang hilang. Collins mengatakan bahwa fosil tersebut adalah bahtera Nabi Nuh. Karena tidak mungkin ada "benda asing" yang diduga perahu berada di ketinggian 15.500 kaki tanpa ada sebab. Dari hasil uji karbon, hasilnya ternyata lokasi itu mnagndung 4,95 % karbon. Dan pada beberapa lokasi terdapat kandingan besi yang cukup banyak dari segi tingginya kandunagn karbon. Hal ini berarti, kandunga karbon itu berasal sari kayu yang sudah membatu. Padahal kandungan karbon di lokasi lain hanya 1,88 % saja diperoleh dari kandungan tanah biasa. Harold Cofins, ahli geologi sekaligus juru bicara tim tersebut mengatakan, bahwa perahu itu terbuat dari kayu "Sigilata" yang telah diawetkan dengan sejenis ter. Kayu jenis ini adalah spesies kayu raksasa yang sudah punah. Terntang kebenaran banjirnya sendiri, Dr. Balard mengatakan bahwa dari bukti - bukti yang ada di ketinggian itu, banjir besar pernah melanda bumi 10.000 tahun yang lalu. Dan air sempat mencapai ketinggian 15.000 kaki. Kapal Nabi Nuh hasil Google Earth Fakta - Fakta yang menguatkan dugaan keberadaan Bahtera Nabi Nuh di Gunung Ararat * Hal ini dalam bentuk sebuah perahu, dengan busur dan bulat runcing buritan. * Panjang persis seperti yang tercantum dalam Alkitab deskripsi, 515 kaki atau 300 hasta Mesir. (Ibrani hasta Mesir tidak akan diketahui Musa yang belajar di Mesir kemudian menulis kitab Kejadian.) * Ini didasarkan pada sebuah gunung di Turki Timur, yang cocok dengan rekening Alkitab, "The tabut beristirahat... Atas pegunungan Ararat" Kejadian 8:4. (Ararat menjadi nama negara kuno Urartu yang menutupi wilayah ini.) * Berisi membatu kayu, sebagaimana dibuktikan dengan analisis laboratorium. * Mengandung teknologi tinggi paduan logam alat kelengkapan, sebagaimana dibuktikan dengan analisis laboratorium terpisah dibayar oleh Ron Wyatt, kemudian dilakukan kemudian oleh Kevin Fisher situs web ini. Aluminium logam dan logam titanium ditemukan dalam peralatan yang logam BUATAN MANUSIA! * Tulang rusuk kayu vertikal di sisi-sisinya, kerangka bangunan terdiri dari sebuah perahu. Reguler pola-pola horizontal dan vertikal dukungan dek tiang juga terlihat di geladak bahtera. * Pendudukan desa kuno di situs bahtera di ketinggian 6.500 ft pencocokan Flavius Josephus 'pernyataan "Ini tetap akan ditampilkan di sana oleh penduduk untuk hari ini." * Dr Bill Shea, arkeolog menemukan pecahan keramik kuno dalam jarak 20 meter dari bahtera yang memiliki ukiran di atasnya yang menggambarkan seekor burung, ikan, dan seorang pria dengan palu mengenakan penutup kepala yang memiliki nama "Nuh" di atasnya. Pada zaman dahulu barang-barang ini diciptakan oleh penduduk setempat di desa untuk dijual kepada pengunjung dari dalam bahtera. Bahtera atraksi turis di zaman dahulu dan hari ini. * Diakui oleh Pemerintah Turki sebagai Bahtera Nuh Taman Nasional dan National Treasure. Pemberitahuan resmi penemuannya muncul di surat kabar Turki terbesar pada tahun 1987. * Bangunan untuk menampung pengunjung dibangun oleh pemerintah untuk mengakomodasi wisatawan, ditegaskan, situs ini sangat penting. * Jangkar besar batu-batu itu ditemukan di dekat tabut dan di desa Kazan, 15 mil jauhnya, yang tergantung dari belakang tabut untuk menenangkan yang naik. * Terletak pada tabut Cesnakidag (atau Cudi Dagi) Mountain, yang diterjemahkan sebagai "Doomsday" Mountain. * Dr Saleh Bayraktutan dari Universitas Ataturk menyatakan, "Ini adalah struktur buatan, dan untuk yakin itu Noah's Ark" Common Sense. Ini artikel yang sama juga menyatakan "Situs ini langsung di bawah gunung Al Judi, disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai tempat istirahat Ark "Houd Surah 11:44 * Radar scan menunjukkan pola yang teratur di dalam bahtera kayu formasi, mengungkapkan keels, keelsons, gunnels, bulkheads, ruang binatang, sistem jalan, pintu di kanan depan, dua tong besar di depan 14 'x 24', dan daerah pusat terbuka untuk aliran udara ke semua tiga tingkatan.

Gerbang neraka

Hari yang cerah. Panas yang lumayan menyengat dan cukup membuat saya gerah saat menulis artikel ini. Hehe ... Ngomong - ngomong soal panas, tak terbayang seperti apa panasnya neraka ya. Mungkin kalian semua penasaran dengan judul postingan saya kali ini. Saya hanya ingin share info tentang sebuah fenomena alam yang dapat membuat kita takjub. Fenomena alam yang saya share kali ini adalah ditemukannya sebuah lubang yang dinamakan The Door to Hell. Atau dalam bahasa Indonesia nya adalah Pintu Menuju Neraka atau Gerbang Neraka. Penasaran ? Berikut infonya. Pada tahun 1971 sebuah pengeboran dilakukan di daerah Derweze (kadang juga disebut Darvaz) di Turkmenistan. Karena di daerah tersebut kaya akan gas alam, maka para ahli Geologi melakukan pengeboran gas alam di daerah tersebut. Dan dari pengeboran tersebut para ahli Geologi menemukan sebuah gua yang terdapat banyak gas alam di dalamnya. Demi menghindari hal yang tidak diinginkan, sebab di dalam gua tersebut terdapat gas beracun juga, maka diputuskan untuk melakukan pembakaran gas. Namun siapa yang menyangka, ternyata api tersebut tidak pernah padam setelah berpuluh - puluh tahun menyala !! Warga sekitar kemudian menyebutnya tempat itu dengan sebutan The Door to Hell Berikut foto - foto nya ... Ini videonya ...

Microsoft Windows Aneh !!!

Pada umumnya kita semua yang menggunakan komputer, sebagian besar pasti menggunakan sistem operasi Microsoft Windows. Begitu pun dengan saya, saya juga menggunakan sistem operasi Microsoft Windows untuk komputer saya di rumah. Yang saya gunakan juga untuk menulis artikel - artikel di blog ini (hehe...). Namun tahukah anda kalau Microsoft Windows memiliki banyak keanehan ? Seperti yang pernah saya bahas di artikel sebelumnya. Yaitu tentang Microsoft Windows dan Freemason. Lebih lengkapnya baca saja disini. Dan sekarang saya akan membahas tentang keanehan - keanehan yang ada pada sistem operasi Windows. Pertama, keanehan pada Microsoft Windows dan keluarganya (98SE, ME, 2000, NT, XP, Vista). Silahkan ada membuat sebuah folder baru, dan beri nama folder tersebut dengan CON. Apakah bisa ? Saya mengalami kesulitan untuk memberi nama folder tersebut. Bagaimana dengan anda ? Apakah anda mengalami kesulitan seperti saya atau tidak ? Kedua, keanehan ada pada Notepad. Bukalah Notepad, lalu ketiklah kalimat Bush hid the facts. Setelah itu save di tempat yang anda suka. Setelah anda save, bukalah kembali file tersebut. Apa yang terjadi ? Saya mengalami kejanggalan saat membuka file itu kembali. Seperti gambar yang ada di atas. Bagaimanakah dengan anda ? Apa yang anda alami ? Ketiga, keanehan pada Microsoft Word (versi 97, 2000, 2003, 2007). Sekarang keanehan ada pada program pengolah kata Ms Word yang biasa kita gunakan untuk menulis pada komputer kita di rumah. Bukalah Ms Word, lalu coba tulis =rand(200,99). Lalu klik Enter. Apa yang anda temukan ? Apakah sama seperti yang saya temukan ? Saya menemukan keanehan. Ternyata yang muncul adalah kalimat The quick brown fox jumps over the lazy dog. Berulang - ulang kalimat tersebut muncul. Bahkan sampai 235 halaman lembar kerja !! Silahkan anda coba sendiri. Selamat mencoba !! Read more: Microsoft Windows Aneh !!! Under Creative Commons License: Attribution

Black death

Peristiwa yang pernah memporak porandakan daratan Eropa sekitar tahun 1347 dan 1351. Black death adalah epidemik wabah penyakit PES dan radang paru-paru. Black death yang terjadi pada sekitar tahun 1300-an itu mungkin merupakan bencana terburuk yg pernah menimpa peradaban umat manusia di muka bumi ini. Menyebar keseluruh dunia,black death setidaknya telah membunuh kurang lebih 40 juta orang,termasuk diantaranya 25 juta orang di Eropa.faktanya,black death membunuh satu dari setiap empat orang Eropa hanya dalam waktu empat tahun… Konon Penyakit ini berawal dari China,kemudian ditularkan pada orang-orang eropa ketika seorang Kipchak (Mongol) menyerbu sebuah keramaian dengan melemparkan jenazah yang terinfeksi ke tengah pusat perdagangan di Crimea. Kemudian wabah tsb mencapai Genoa pada 1347,lalu menyebar ke bagian barat dan utara,mencapai London dan Paris pada 1348. Wabah tsb mungkin dibawa pertama kali oleh kutu tikus yang juga dapat hidup pada manusia.Hal itu kemudian berubah menjadi wabah penyakit radang paru-paru yang menyebar melalui batuk dan bersin. Setelah wabah black death ini,tanah lapang dipenuhi dengan mayat2,rumah-rumah,desa-de sa dan perkotaan menjadi sunyi dan kosong. Setelah itu terjadilah kelangkaan tenaga kerja sehingga upah mereka meningkat dan banyak budak yang mendapatkan kemerdekaan mereka. Konon,ribuan kerangka manusia yang digunakan sebagai kontruksi dasar bangunan Evora Chapel di Portugal itu merupakan kerangka para korban keganasan wabah black death.

Rumah Hantu AmityVille

Pada Desember 1975, George dan Kathleen serta anak-anak mereka pindah ke sebuah rumah di 112 Ocean Avenue, sebuah rumah besar bergaya kolonial Belanda di Amityville, sebuah lingkungan di pinggiran kota di selatan Long Island, New York. Tigabelas bulan sebelum keluarga Lutz pindah, Ronald DeFeo, Jr., pemilik sebelumnya, telah menembak mati enam anggota keluarganya di rumah itu. Setelah 28 hari keluarga Lutz tinggal dirumah itu, mereka mulai merasakan hal-hal aneh dengan rumah tersebut. Bagian ini berdasarkan buku yang ditulis oleh Jay Anson, 1977, The Amityville Horror - A True Story. Jay Anson (1921-1980), adalah penulis The Amityville Horror Rumah bernomor 112 di Ocean Avenue telah kosong selama 13 bulan setelah DeFeo membunuh anggota keluarganya, hingga pada Desember 1975 keluarga Lutz membeli rumah tersebut seharga $80.000. Rumah yang memiliki enam kamar tidur ini dibangun dengan gaya kolonial Belanda, dan memiliki atap yang melengkung. Rumah ini dilengkapi dengan kolam renang dan sebuah rumah tempat penyimpanan kapal. George dan Kathy telah menikah pada bulan Juli 1975 dan mempunyai rumah mereka sendiri, namun ingin memulai kembali dengan memiliki rumah baru. Kathy mempunyai tiga anak dari pernikahan sebelumnya, Daniel (9), Christopher (7), dan Melissa alias Missy (5). Mereka juga memiliki seekor anjing Labrador yang diberi nama Harry. Selama pengecekkan mereka saat akan membeli rumah tersebut, oleh agen mereka telah diberitahukan mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh DeFeo, namun mereka menganggap hal itu bukanlah masalah. Keluarga Lutz pindah kerumah tersebut pada 18 Desember 1975. Sebagian besar mebel dari keluarga DeFeo masih ada, karena semuanya termasuk dalam kesepakatan jual beli. Seorang teman George Lutz telah mempelajari tentang masa lalu sejarah rumah tersebut, dan mendesak agar mereka melakukan pemberkatan. Namun mereka tidak mengerti cara-caranya. George mengenal seorang Pendeta Katolik yang bernama Bapa Ray, dan ia bersedia untuk melakukan pemberkatan. (Dalam buku Anson disebutkan nama Pendeta tersebut adalah Bapa Mancuso. Hal ini dilakukan untuk menjaga privasi Pendeta tersebut, nama aslinya adalah Bapa Ralph J. Pecoraro). Bapa Mancuso adalah seorang pengacara, imam Katolik, dan seorang psikoterapi yang tinggal di Sacred Heart Rectory. Ia tiba untuk melaksanakan berkat pada sore hari tanggal 18 Desember 1975 disaat George dan Kathy sedang membongkar barang-barang mereka. Ketika ia mengibaskan air suci yang pertama dan mulai untuk berdoa, ia mendengar suara dengan jelas yang mengatakan"Keluar!" - "Get out!". Disaat meninggalkan rumah tersebut, ia tidak menceritakan kejadian itu kepada George maupun Kathy. Pada 24 Desember 1975, Bapa Mancuso menelepon George Lutz dan menasihatkan agar dia tidak menggunakan ruang dimana ia telah mendengar suara yang aneh tersebut. Ruang ini adalah ruangan yang direncanakan Kathy digunakan sebagai ruang jahit, dan tadinya adalah kamar tidur Marc dan Yohanes Matthew DeFeo. Percakapan telepon terputus secara tiba-tiba, dan kunjungan berikutnya ke rumah tersebut mengakibatkan Bapa Mancuso menderita demam tinggi dan pada lengannya dijumpai tanda yang mirip dengan tanda stigmata. Pada mulanya, George dan Kathy Lutz tidak merasakan hal yang aneh dengan rumah mereka. Namun kemudian, mereka merasa bahwa “masing-masing dari mereka tinggal di suatu rumah yang berbeda”. Sebagian dari pengalaman keluarga Lutz diuraikan sebagai berikut: * George selalu terbangun sekitar pukul 03:15 setiap paginya, dan kemudian keluar ke rumah tempat penyimpanan kapal. Waktu tersebut diperkirakan adalah waktu dimana DeFeo membunuh anggota keluarganya. * Rumah mereka selalu diganggu oleh segerombolan lalat di setiap musim dingin. * Kathy mendapat mimpi buruk tentang pembunuhan dan saat dimana ia melakukan persetujuan pembelian rumah tersebut. Anak-anak mereka juga mulai tertidur dengan terlungkup, posisi yang sama saat mayat DeFeo ditemukan. * Kathy merasakan seolah-olah "sedang dipeluk" dengan penuh kasih oleh suatu kekuatan yang tidak terlihat. * Kathy menemukan sebuah ruang kecil yang tersembunyi (sekitar empat kaki) di belakang basement. Dindingnya bercat merah dan ruangan itu tidak tampak didalam denah rumah. Ruangan itu kemudian dikenal dengan nama "The Red Room". Ruangan ini memiliki pengaruh terhadap anjing mereka Harry, yang selalu menolak untuk mendekat dan selalu berjongkok seolah-olah merasakan sesuatu yang negatif. * Ada udara dingin, bau parfum dan kotoran didalam rumah, dimana tidak terdapat saluran udara atau jalur bagi sumber tersebut. * Putri mereka yang berumur lima tahun, Missy, mengisahkan teman imajinasinya yang bernama "Jodie" yang memiliki mata yang sangat merah. * George selalu dibangunkan oleh bunyi bantingan pintu depan. Ia akan segera ke lantai bawah dan menemukan anjing mereka tertidur dengan suara keras didepan pintu. Tidak ada orang lain yang mendengar suara itu kecuali dia. * George mendengar apa yang diuraikan sebagai "Marching band Jerman" atau suara seperti radio yang tidak di setel dengan frekuensi yang tepat. Namun ketika ia ke menuju lantai bawah, suara gaduh akan berhenti. * George disadari bahwa ia memiliki kemiripan kuat dengan Ronald DeFeo, Jr., dan mulai bermabukan di The Witches' Brew, bar dimana DeFeo adalah salah seorang pelanggannya. * Ketika mengecek tempat penyimpanan kapal pada suatu malam, George melihat sepasang mata merah yang sedang memperhatikan dia dari jendela kamar tidur Missy. Ketika ia pergi keatas untuk melihatnya, ia tidak menemukan apa-apa. Kemudian disimpulkan bahwa itu adalah "Jodie". * Ketika ditempat tidur, Kathy mendapatkan bekas merah didadanya disebabkan oleh suatu kekuatan tak terlihat, dan ia diangkat sekitar dua kaki dari tempat tidurnya. * Kunci, jendela, dan pintu rumah dirusakkan oleh suatu kekuatan yang tak terlihat. * Terdapat belahan kuku binatang yang besar di salju yang kemudian dihubungkan dengan seekor babi besar pada 1 Januari 1976. * Dari dinding aula dan lubang kunci dari pintu kamar bermain yang ada di loteng keluar lumpur yang berwarna hijau. * Sebuah salib 12 inchi yang digantung Kathy di kamar kecil ditemukan terpasang terbalik dan menyemburkan bau. * George tersandung oleh sebuah keramik singa Tiongkok yang memiliki tinggi sekitar empat kaki, yang kemudian meninggalkan bekas gigitan pada salah satu mata kakinya. * George melihat Kathy berubah menjadi seorang wanita tua yang berumur sekitar 90-an, "dengan rambut acak-acakan, muka dengan kerutan dan berbentuk buruk, dan air liur yang menetes dari mulutnya yang ompong". George dan Kathy Lutz dikelilingi dengan berbagai media yang mengulas kasus mereka Setelah memutuskan bahwa ada yang tidak beres dengan rumah mereka, yang tidak dapat dijelaskan secara rasional, George dan Kathy Lutz melaksanakan suatu pemberkatan dengan cara mereka sendiri pada 8 Januari 1976. George memegang sebuah salib yang terbuat dari perak selagi kedua-duanya membacakan Doa Para Raja, dan dari ruang tamu mereka, menurut dugaan banyak oang terdengar suara paduan suara yang meminta agar mereka berhenti: "Will you stop!". Di pertengahan Januari 1976, dan setelah usaha pemberkatan yang dilakukan oleh George dan Kathy, mereka mengalami kejadian yang kemudian menjadi malam terakhir mereka berada di rumah itu. Keluarga Lutz menilai bahwa segala kejadian yang terjadi sebagai sesuatu yang sangat menakutkan, "too frightening". Setelah berkonsultasi dengan Bapa Mancuso, mereka memutuskan untuk mengambil beberapa barang kepunyaan mereka dan memutuskan untuk tinggal di rumah ibu Kathy di dekat Deer Park, New York. Pada 14 Januari 1976, George dan Kathy Lutz bersama ketiga anaknya dan anjing mereka Harry, meninggalkan rumah dan meninggalkan banyak barang dibelakang rumah tersebut. Hari berikutnya, seorang tukang ditugaskan untuk memindahkan barang-barang untuk dikirim ke keluarga Lutz. Ia melaporkan ada fenomena yang tidak normal didalam rumah itu. Buku ini ditulis setelah Tam Mossman, seorang editor di penerbit Prentice Hall yang mengenalkan George dan Kathy Lutz kepada Jay Anson. Mereka tidak bekerja secara langsung dengan Anson, namun disampaikan melalui rekaman tape yang berdurasi sekitar 45 jam, yang kemudian menjadi dasar bagi penulisan buku ini. Diperkirakan penjualan buku ini mencapai sepuluh juta kopi dari beberapa edisi. Anson dikatakan mengambil dasar judul bukunya "The Amityville Horror" dari "The Dunwich Horror" karangan H.P. Lovecraft yang diterbitkan pada tahun 1929. Cerita "The Amityville Horror" dilanjutkan dengan seri buku yang dibuat oleh John G. Jones. Seri-seri tersebut adalah The Amityville Horror Part II (1982), Amityville - The Final Chapter (1985), Amityville - The Evil Escapes (1988) dan Amityville - The Horror Returns (1989). Pada 1991, "Amityville - The Nightmare Continues" yang ditulis oleh Robin Karl diterbitkan. Read more: Rumah Hantu AmityVille Under Creative Commons License: Attribution

Misteri Segitiga Bermuda

Bagi Anda yang gemar kisah misteri, pasti mengenal Segitiga Bermuda. Wilayah laut di selatan Amerika Serikat dengan titik sudut Miami (di Florida), Puerto Rico (Jamaica), dan Bermuda ini, telah berabad-abad menyimpan kisah yang tak terpecahkan. Misteri demi misteri bahkan telah dicatat oleh pengelana samudera macam Christopher Columbus. Lebih dari itu, tak jauh dari kapal, pada suatu malam tiba-tiba para awaknya dikejutkan dengan munculnya bola-bola api yang terjun begitu saja ke dalam laut. Mereka juga menyaksikan lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja. Begitulah Segitiga Bermuda. Di wilayah ini, indera keenam memang seperti dihantui ’suasana’ yang tak biasa. Namun begitu rombongan Columbus masih terbilang beruntung, karena hanya disuguhi ‘pertunjukkan’. Lain dengan pelintas-pelintas yang lain. Di lain kisah, Segitiga Bermuda juga telah membungkam puluhan pesawat yang melintasinya. Peristiwa terbesar yang kemudian terkuak sekitar 1990 lalu adalah raibnya iring-iringan lima Grumman TBF Avenger AL AS yang tengah berpatroli melintas wilayah laut ini pada siang hari 5 Desember 1945. Setelah sekitar dua jam penerbangan komandan penerbangan melapor, bahwa dirinya dan anak buahnya seperti mengalami disorientasi. Beberapa menit kemudian kelima TBF Avenger ini pun raib tanpa sempat memberi sinyal SOS. Hilangnya C-119 Kisah ajaib lainnya adalah hilangnya pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni 1965. Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo ini, hari itu pukul 7.47 lepas landas dari Lanud Homestead. Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju Lapangan Terbang Grand Turk, Bahama, dan diharapkan mendarat pukul 11.23. Pesawat ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanannya. Hal ini diketahui dari kontak radio yang masih terdengar hingga pukul 11. Sesungguhnya memang tak ada yang mencurigakan. Kerusakan teknis juga tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah sampai tujuan. “Dalam kontak radio terakhir tak ada indikasi apa-apa bahwa pesawat tengah mengalami masalah. Namun setelah itu kami kehilangan jejaknya,” begitu ungkap juru bicara Penyelamat Pantai Miami. “Besar kemungkinan pesawat mengalami masalah kendali arah (steering trouble) hingga nyasar ke lain arah,” tambahnya. “Benar-benar aneh. Sebuah pesawat terbang ke arah selatan Bahama dan hilang begitu saja tanpa jejak,” demikian komentar seorang veteran penerbang Perang Dunia II. Banyak teori kemudian dihubung-hubungkan dengan segala kejadian di sana. Ada yang menyebut teori pelengkungan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, dan ada juga teori anomali magnetik-gravitasi. Selain itu ada juga yang mengaitkannya dengan fenomena gampa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black-hole) yang hanya terjadi di angkasa luar sana. Aneh-aneh memang analisanya, namun tetap saja tak ada satu pun yang bisa menjelaskannya. Hingga saat ini,telah banyak tenggapan-tanggapan atau teori-teori mengenai peristiwa-peristiwan aneh dan ghaib yang terjadi di kawasan tsb,diantaranya: A.Sebuah Argumen dari suatu Perusahaan Asuransi Kapal Laut Perusahaan asuransi laut Lloyd’s of London menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia, asalkan tidak membawa angkutan melebihi ketentuan ketika melalui wilayah tersebut. Penjaga pantai mengkonfirmasi keputusan tersebut. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus. B.Teori Lorong Waktu Menurut beberapa peneliti,mungkin dikawasan ini terdapat sebuah gangguan atmosfir di udara berupa lubang di langit.Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri “Lubang di Langit” ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain. lubang di Langit itu dianggap semacam alat transportasi seperti tampak di film Star Trek. Ataukah bentuk Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat kita dengan munculnya UFO. C.Blue Hole Konon di dasar laut segitiga bermuda terdapat semacam lubang/gua dasar laut,dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelahjaman es berlalu, gua ini tertutup.Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya,dan anehnya kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan laut selang beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah: Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan kapal raksasa ke dasar lautan? D.Gas Metana Penjelasan lain dari beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius adalah adanya gas methana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut. E.Misteri Lidah Lautan Kawasan Segitiga bermuda sering juga disebut sebagai Tongue of the Ocean atau Lidah Lautan.Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon).Ada beberapa peristiwa kecelakaan di sana. Tidak banyak yang belum diketahui tentang Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917. F.Misteri Makhluk Sargasso Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso,banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut. Di sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun, mayat tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar perlahan-lahan searah jarum jam. G.Angin Puting Beliung Mungkin di area ini sering terjadi badai laut yang mungkin bisa membentuk suatu pusaran angin yang dapat menyebabkan hancurnya sebuah pesawat terbang karena terhempaskan. H.Beberapa Penjelasan Lain Ada yang mengatakan Segitiga Bermuda disebabkan karena tempat tersebut merupakan pangkalan UFO sekelompok mahkluk luar angkasa/alien yang tidak mau diusik oleh manusia,sehingga kendaraan apapun yang melewati daerah teritorial tersebut akan terhisap dan diculik. Ada juga yang mengatakan bahwa penyebabnya dikarenakan oleh adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga Bermuda,sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam. Dan bahkan ada yang mengatakan Segitiga Bermuda merupakan pusat bertemunya antara arus air dingin dengan arus air panas,sehingga akan mengakibatkan pusaran air yang besar/dasyat. Berikut adalah bebrapa Kejadian-kejadian yang terjadi di Segitiga Bermuda: 1840 : HMS Rosalie 1872 : The Mary Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga bermuda 1909 : The Spray 1917 : SS Timandra 1918 : USS Cyclops (AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, sangat baik untuk pelayaran 1926 : SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk 1938 : HMS Anglo Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang 1945 : Penerbangan 19 menghilang 1952 : Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang 1962 : US Air Force KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap 1970 : Kapal barang Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans menuju Cape Town. 1972 : Kapal Jerman, Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru 1976 : SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda. 1978 : Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus 1980 : SS Poet; berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai 1995 : Kapal Jamanic K (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui Cap Haitien 1997 : Para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman 1999 : Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent.

10 Orang Termisterius

10. Monsieur Chouchani Monsieur Chouchani (meninggal pada tahun 1968) adalah nickname atau nama julukan yang diberikan pada sosok pengajar Yahudi yang mengajar beberapa siswa di Eropa setelah Perang Dunia ke-2. Kebanyakan siswanya kemudian berhasil menjadi tokoh ternama, diantaranya adalah Emanuel Levinas (Filsuf dari Perancis, foto seperti terlihat di samping), dan Elie Wiesel (Penulis Yahudi, Peraih nobel perdamaian pada tahun 1986). Sangat sedikit yang diketahui tentang Chouchani, termasuk siapakah nama sebenarnya juga masih misterius. Tidak ada hasil karya fisik (seperti tulisan, publikasi, buku, dll) dari Chouchani, tapi ia meninggalkan warisan intelektual yang sangat luar biasa melalui murid-muridnya. Chouchani merupakan sosok nyentrik, berpenampilan seperti gelandangan, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di antaranya di bidang science, matematika, filosofi dan khususnya Talmud. Pada umumnya, detail mengenai kehidupan Chouchani didapatkan melalui tulisan dan hasil wawancara dengan murid-muridnya. 9. The Poe Toaster The Poe Toaster (Orang yang bersulang dengan Poe) adalah julukan yang diberikan kepada sosok misterius yang memberikan penghormatan kepada penulis ternama dari Amerika, Edgar Allan Poe dengan cara mengunjungi makamnya, setiap tahun, di hari ultah Poe (19 Januari). Tradisi penghormatan tersebut dimulai sejak tahun 1949, satu abad setelah kematian Edgar Allan Poe (1849). Setiap pagi di tanggal 19 Januari, sesosok dengan pakaian awut-awutan berwarna gelap mengunjungi makam Poe di Baltimore, Maryland. Sosok tersebut lalu mengangkat segelas cognac untuk melakukan toast (bersulang). Sebelum meninggalkan makam, ia meletakkan 3 tangkai mawar merah, dan botol cognac yang tinggal terisi separuhnya di makam poe. 3 tangkai mawar dipercaya merupakan perlambang penghormatan untuk Poe, Virginia (Istri Poe) dan Maria Clemm (Mertua Poe) yang dikuburkan dalam makam yang sama. Sedangkan maksud dari setengah botol cognac sendiri masih tidak diketahui. Tradisi yang dilakukan oleh Poe Toaster ini masih dilanjutkan sampai sekarang, namun dipercaya bahwa sudah tidak dilakukan oleh orang yang sama (mungkin diwariskan kepada keturunan Poe Toaster yang asli). 8. Babushka Lady Babushka Lady adalah nama julukan yang diberikan kepada sosok wanita misterius yang terlihat ketika terjadinya pembunuhan presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy. Wanita tersebut terlihat memakai jas panjang berwarna coklat, dan scarf di kepala, seperti yang biasa dipakai oleh para wanita lanjut usia di Russia. Scarf tersebutlah yang menjadi awal julukan babushka yang dilekatkan kepadanya (babushka merupakan bahasa Russia untuk nenek atau wanita lanjut usia). Wanita tersebut terlihat memegang sesuatu di depan wajahnya, yang diyakini merupakan kamera. Dia terlihat di beberapa foto yang mengabadikan lokasi kejadian pembunuhan tersebut. Bahkan setelah keramaian telah berakhir, ia masih terlihat di sana dan memotret dengan kameranya. Beberapa saat kemudian, FBI meminta melalui pengumuman publik agar Babushka Lady menyerahkan hasil jepretan kameranya (mungkin untuk keperluan penyelidikan), namun ia tidak pernah muncul lagi ke depan umum. Pada tahun 1970, seorang wanita bernama Beverly Oliver, mengaku sebagai Babushka Lady. Namun karena ceritanya mengandung banyak kejanggalan dan inkonsistensi, ia dipercaya sebagai sosok palsu yang ingin numpang tenar Hingga saat ini tidak ada yang tahu siapa sosok Babushka Lady yang sebenarnya, apa yang ia lakukan di tempat kejadian pembunuhan dan alasan ia tidak mau menyerahkan hasil jepretan kameranya. 7. Kaspar Hauser Pada 26 Mei 1828, seorang remaja terlihat di jalan di Nuremberg, Jerman. Ia membawa sebuah surat yang ditujukan bagi Kapten Resimen Kavalry ke-6 Jerman. Penulis surat misterius yang dibawa oleh Hauser menyatakan bahwa anak tersebut diberikan kepadanya untuk ditahan sejak ia masih bayi, pada 7 Oktober 1812, dan sejak saat itu anak tersebut dikurung di rumah pria tersebut. Hauser mengklaim bahwa sejak ia dapat mengingat sesuatu, ia telah dikurung sendirian di dalam ruangan gelap berukuran 21×1.5 meter dengan ranjang dari jerami sebagai tempat tidur dan kuda-kudaan kayu yang diukir dengan tangan sebagai mainannya. Hauser juga mengklaim bahwa orang pertama yang berinteraksi dengannya adalah pria misterius yang mengunjunginya beberapa saat sebelum ia dibebaskan, yang selalu berhati-hati agar wajahnya tidak terlihat oleh Hauser. Menurut rumor, Hauser adalah Pangeran dari Baden yang dilahirkan pada 29 September 1812 dan meninggal sebulan kemudian. Dirumorkan bahwa Pangeran tersebut ditukar dengan bayi sekarat, sedangkan pangeran yang Asli adalah Hauser yang muncul 16 tahun kemudian di Nuremberg. Pada tahun 2002, University of Munster melakukan analisa DNA yang membandingkan DNA Hauser dan Stephanie de Beauharnais yang dirumorkan sebagai Ibu dari Hauser (Ratu dari Baden). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekuens DNA tidak identik tapi deviasi yang ditunjukkan tidak terlalu jauh sehingga tidak dapat disimpulkan bahwa keduanya sama sekali tidak mempunyai hubungan darah. 6. Fulcanelli Fulcanelli adalah nama samaran ahli kimia dari Perancis di akhir abad 19 yang identitasnya masih belum diketahui. Banyak misteri yang menyelubungi dirinya, namun salah satu rumor yang paling terkenal adalah cerita yang menyatakan bagaimana murid kesayangannya (Eugene Canseliet) berhasil mengubah 100 gram timah menjadi emas dengan menggunakan sedikit bubuk yang diberikan kepadanya oleh Fulcanelli. Dipercaya bahwa pada masa Perang Dunia II intelijen Jerman gencar melakukan pencarian untuk menemukan Fulcanelli karena pengetahuannya dalam bidang senjata nuklir. Fulcanelli pernah menemui seorang pakar atom dari Perancis dan memberikan informasi detail yang berhubungan dengan teknologi nuklir dan mengklaim bahwa senjata atom telah digunakan oleh manusia sejak bertahun-tahun yang lampau. Menurut Canseliet (murid Fulcanelli), pertemuan terakhirnya dengan Fulcanelli adalah pada tahun 1953 di Spanyol. Pada saat pertemuan itu, Fulcanelli yang seharusnya berumur 80 tahun bertumbuh lebih muda, dan tampak seperti pria berumur 50 tahun (O_o). Pertemuan itu sendiri cukup singkat, lalu Fulcanelli kembali menghilang dari publik untuk selamanya. 5. D. B. Cooper D.B. Cooper alias Dan Cooper adalah nama samaran yang digunakan oleh seorang pembajak pesawat terkenal dan misterius yang pada 24 November 1971, setelah menerima uang tebusan sebesar $200,000, terjun dari bagian belakang pesawat Boeing 727 yang dibajaknya. Pada aksi pembajakannya, Cooper membawa sebuah tas berisi bom dan mengancam akan meledakkannya, bila ia tidak diberikan uang sejumlah $200,000 dan 2 set parasut. Cooper tidak terlihat sejak saat itu dan tidak diketahui apakah dia berhasil selamat dari penerjunannya. Pada tahun 1980, seorang anak kecil berumur 8 tahun menemukan uang sebanyak $5,800 dollar dalam pecahan $20 di tepi sungai Columbia di Amerika Serikat. Kode seri uang yang ditemukan tersebut sama dengan uang yang diberikan pada Cooper sebagai uang tebusannya. Pelarian Cooper dari bagian belakang pesawat dengan menggunakan parasut, menyebabkan airport-airport mulai menggunakan metal detector untuk mencegah hal yang sama terulang kembali. 4. Count of St. Germain Count of St. Germain, yang diduga meninggal dunia pada 27 Februari 1784 adalah seorang bangsawan, petualang, peneliti amatir, pemain biola, komposer, dan seorang yang misterius. Dia juga menunjukkan beberapa keahlian yang berhubungan dengan ilmu kimia. Mitos, legenda dan spekulasi tentang St. Germain terus berkembang pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 dan berlanjut hingga saat ini. Di antaranya terdapat kepercayaan bahwa St. Germain adalah seorang yang immortal (hidup abadi), seorang ahli kimia yang mempunyai Elixir of Life (Cairan Keabadian), dan telah meramalkan terjadinya Revolusi Perancis. Semenjak kematiannya, banyak organisasi Okultisme yang menjadikannya sebagai tokoh panutan yang dihormati, bahkan ada yang menyembah dirinya. Tidak sedikit pula yang mengaku-ngaku sebagai St. Germain atau merupakan jelmaan dari St. Germain. 3. Man In The Iron Mask Man In The Iron Mask (Meninggal November 1973) adalah tahanan yang dikurung di sejumlah penjara di Perancis (termasuk penjara legendaris, Bastille) pada masa pemerintahan Raja Louis XIV. Identitas pria ini tidak pernah diketahui karena tidak ada yang pernah melihat wajahnya yang disembunyikan dalam sebuah topeng kulit berwarna coklat. Sekarang kita tahu, bahwa sejak jaman dahulu, orang suka membesar-besarkan cerita karena pada kisah-kisah yang beredar, diceritakan bahwa topeng tersebut terbuat dari baja yang menjadi awal nama julukan yang diberikan kepadanya. Menurut surat yang diberikan kepada kepala Penjara di Pignerol (Bnigne Dauvergne de Saint-Mars) tempat pertama pria tersebut dipenjarakan, nama pria tersebut adalah Eustache Dauger. Dalam surat itu juga diinstruksikan agar disiapkan sebuah sel yang dilapisi dengan beberapa pintu (untuk mencegah orang dari luar mendengar suara dari dalam sel). Selain itu, juga dikatakan bahwa bila pria tersebut berbicara kepada orang lain selain untuk hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan pribadinya (contoh: sipir.. saya mau beol..!! =P ), dia akan dibunuh seketika. Hingga saat ini tidak ada yang tahu siapa identitas sebenarnya dari pria ini tapi ada beberapa rumor yang mengatakan bahwa Ia adalah saudara dari Louis XIV, Putra dari Raja Charles II, Diplomat dari Italia, dan lain-lain. 2. Gil Perez Gil Perez adalah seorang tentara Spanyol yang secara tiba-tiba muncul di Meksiko pada 26 Oktober 1593. Ia mengenakan seragam penjaga Istana Del Gobernador di Filipina. Ia mengklaim bahwa ia sama sekali tidak mengetahui bagaimana caranya tiba-tiba dia berada di Meksiko (hmm mungkin dia adalah Jumper yang pertama di dunia ). Ia mengatakan, sebelum tiba-tiba berada di Meksiko, ia sedang bertugas di Istana Del Gobernador dan mengatakan bahwa Gubernur Filipina saat itu, Don Gmez Prez Dasmarias baru saja dibunuh. Dua bulan kemudian, sebuah kapal datang dari Filipina ke Meksiko membawa beberapa penumpang. Para penumpang tersebut membenarkan Cerita dari Gil Perez bahwa Gubernur Filipina memang baru saja terbunuh. Bahkan salah seorang penumpang. Salah seorang penumpang kapal bahkan menyatakan bahwa Ia mengenali Perez dan melihatnya di Filipina pada 23 Oktober (O_o). Setelah itu, Perez kemudian kembali ke Filipina dan melanjutkan hidupnya di sana sampai akhir hayatnya. 1. Green Children of Woolpit Green Children of Woolpit (2 anak hijau dari Woolpit) adalah dua orang anak yang secara misterius muncul di desa Woolpit di Suffolk, Inggris pada abad ke-12. Kedua anak tersebut bersaudara, dan mempunyai kulit yang berwarna hijau (Hulk ???). Selain kulitnya yang hijau, kedua anak tersebut mempunyai penampilan yang normal seperti manusia kebanyakan. Mereka berbicara dalam bahasa aneh yang tidak dikenali dan tidak mau makan apapun kecuali kacang polong. Setelah lama kelamaan, kulit kedua anak tersebut kehilangan warna hijaunya dan menjadi warna normal seperti warna kulit manusia pada umumnya. Setelah mempelajari Bahasa Inggris, keduanya menjelaskan bahwa mereka berasal dari suatu desa bernama St. Martin yang merupakan tempat yang gelap karena matahari tidak bersinar di sana. Ketika sedang menggembala ternak milik ayah mereka, mereka menemukan sebuah sungai dari cahaya dan mengikutinya, sampai tiba-tiba mereka telah berada di Woolpit. Beberapa teori menyatakan bahwa kedua anak tersebut adalah anak dari dimensi lain, atau alien dari luar angkasa.
Lucifer Sang Raja Iblis Lucifer sangat memuja dan menyayangi Tuhan penciptanya. tetapi dia sangat pencemburu dan posesif terutama saat manusia diciptakan.. Lucifer never hate God… in fact Lucifer wants to reunited with Him tetapi Tuhan tidak berkenaan dengan Lucifer karena Lucifer sangat membenci manusia > ciptaan Tuhan paling sempurna, Tuhan mengasingkan Lucifer ke sebuah tempat bernama neraka tapi sayangnya, Lucifer tidak pernah berubah maka dari awal masa, Lucifer memikat manusia dengan “dosa” dan manusia jatuh dan jauh dari Tuhan karena dosa. Ketika manusia tersebut mati Tuhan akan menolak jiwa manusia tersebut (karena tak berkenan dengan-Nya) dan jiwa itu akan dibuang ke neraka, tempat Lucifer… dan Lucifer bisa leluasa “membantai” jiwa manusia tersebut Banyak cara Tuhan “mendekati” manusia, Tuhan kemudian memilih sebuah suku bangsa di antara suku bangsa lain yang ada di bumi saat itu > Yahudi Kemudian Tuhan memilih beberapa manusia dari suku bangsa itu > Nabi agar mengabarkan Firman dan Janji-Nya untuk menyelamatkan manusia dari dosa Seperti Nabi Musa AS, Nabi Daud AS, dll. Lucifer sangat membenci suku bangsa itu, karena dia cemburu dengan segala cara dia membujuk suku bangsa lain untuk menghancurkan Yahudi, tapi, Tuhan selalu melindungi bangsa pilihan-Nya keluar dari marabahaya. Tuhan tidak pernah kehilangan akal, tiba saatnya ketika Tuhan memutuskan untuk “turun tangan”, Tuhan tidak pernah lupa janji-Nya kepada manusia. Lucifer tidak suka dengan perbuatan utusan Tuhan (Nabi), selama Nabi - Nabi dan pengikutnya masih berkarya di bumi, Lucifer tidak bisa berkuasa di bumi. dan Lucifer serta pengikutnya pun berpencar dari Barat ke Timur, tak jauh dari tanah perjanjian Tuhan, Lucifer menemukan sebuah tanah yang masih memuja dewa-dewa kosong (berhala) kemudian Lucifer dan pengikutnya membuat sebuah “propaganda” agar bangsa Yahudi terhasut olehnya. Di tempat itulah Lucifer re-established sebuah keyakinan (agama) bahwa, dia adalah sebuah “penghubung sejati” dengan Tuhan, dia mengajarkan bahwa Tuhan harus ditakuti (karena Lucifer pun masih takut dengan Tuhan). Program itu dimulai dengan menghasut bangsa Yahudi terlebih dahulu, sebuah bangsa pilihan Tuhan… Dan bangsa itu pun menjadi bangsa yang seperti kita ketahui sekarang ini, sebuah bangsa yang penuh dengan kontroversial. itu lah sekilas tentang Lucifer... Sang raja Iblis... Read more: Lucifer Sang Raja Iblis Under Creative Commons License: Attribution

Sabtu, 01 Oktober 2011

Rumah dara hororr

Sejak beberapa waktu lalu ketika nonton film pendek Dara yang tergabung di film Takut: Faces of Fear, aku sangat menunggu tanggal rilisnya Rumah Dara (ato disebut Macabre untuk peredaran di luar negeri). Beruntunglah aku wiken kemaren bisa nonton midnight Rumah Dara di Blitz GI. Kalo di Takut: Faces of Fear aku ngasih 5 bintang untuk Dara kayaknya di Rumah Dara aku gak akan ngasih rating sebanyak itu. Mungkin karena ekspektasi yang terlalu tinggi, jadi merasa agak kecewa sama Rumah Dara.

Ladya (Julie Estelle) mempunyai masalah masa lalu dengan kakak cowoknya Adjie (Ario Bayu). Karena merasa tidak enak sama Astrid (Sigi Wimala), istri Adjie yang sedang hamil, Ladya terpaksa ikut mengantarkan kepergian Adjie dan Astrid ke Bandara. Karena Astrid dan Adjie bakal meninggalkan Indonesia untuk tinggal di Australia. Dalam perjalanan ke Jakarta dari Bandung, mereka juga ditemani sama Eko (Dendy Subangil), Alam (VJ Mike), dan Jimmy (VJ Daniel). Awal malapetaka yang tak terduga bagi mereka ketika menolong dan mengantarkan pulang seorang cewek bernama Maya (Imelda Therinne) yang mengaku dirampok. Di rumah tua penuh misteri itu mereka bertemu dengan Dara (Shareefa Daanish), ibu Maya dan Adam (Arifin Putra) serta Arman (Ruli Lubis), kedua kakak Maya. Keluarga Dara itu keliatan baik dengan menjamu mereka dengan makanan enak dan mewah. Namun ternyata makanan itu sudah dicampur dengan racun yang membuat mereka tidak sadarkan diri. Dan ketika mereka mulai sadar, mereka dipersiapkan untuk dibantai satu per satu oleh keluarga Dara.

Setelah itu diperlihatkan pembantaian-pembantaian sadis yang dilakukan oleh keluarga dara terhadap para korbannya. Pedang, pisau, gergaji mesin, golok, clurit, bahkan konde jadul dipakai sebagai alat pembantaian. Darah dimana-mana. Semua pemaen berdarah-darah. Walopun agak kecewa dengan kebodohan beberapa karakter (karakter yg bodoh adalah khas film horror), namun efek gore dan slasher penuh darah yang sempurna membuat kekurangan itu tertutupi. Selain itu juga misteri karakter Dara yang awet muda dan (sepertinya) abadi tidak aku temukan jawabannya di film ini. Denger-denger sih bakal ada sekuelnya (sumber: klik disini). Bahkan bukan tidak mungkin Rumah Dara bakal dibikin versi Hollywood-nya.

Untuk akting para aktor-nya juga bagus kok. Bahkan untuk Shareefa Danish dan Julie Estelle mampu memerankan karakter mereka dengan sangat baik. Namun menurutku yang agak kurang adalah akting VJ Daniel dan Arifin Putra (walopun banyak yg bilang akting Arifin bagus banget). Dan kalo gak salah ada Joko Anwar juga sebagai cameo (selain Aming tentunya)

Overall, Rumah Dara sangat menarik ditonton. Belum pernah ada film Indonesia ber-genre gore dengan tingkat kesadisan yang gila kayak gini. Jangan bilang penggemar film horror gore slasher kalo belum nonton Rumah Dara. Tunggu 21 Januari di bioskop ya bagi yang mau nonton!! Entah kenapa film yg sebenernya dah diikutkan di beberapa festival film sejak berbulan-bulan lalu baru rilis secara luas di bulan ini...

soal matematika peluang

1. Pada pelemparan dua dadu homogen bersisi 6, peluang keduanya muncul mata dadu prima yang sama adalah…
2. Pada pelemparan dua dadu homogen bersisi 6, peluang muncul mata dadu berjumlah 8 adalah…
3. Pada pelemparan dua dadu homogen bersisi 6, peluang muncul mata dadu berjumlah kelipatan 3 adalah…
4. Dua dadu dilempar sekali secara bersamaan. Peluang dadu pertama muncul mata dadu genap dan dadu kedua muncul mata dadu prima adalah…
5. Sebuah dadu dilempar sekali. Peluang muncul mata dadu 3 atau 5 adalah…
6. Dua mata uang dilempar secara bersamaan. Peluang muncul keduanya gambar adalah…
7. Tiga mata uang dilempar secara bersamaan. Peluang muncul 2 gambar adalah…
8. Empat mata uang dilempar secara bersamaan sekali. Peluang muncul paling sedikit 2 angka adalah…
9. Sebuah dadu dan sebuah mata uang dilempar secara bersamaan sekali. Peluang muncul mata dadu faktor dari 6 dan sisi gambar adalah…
10. Sebuah huruf diambil secara acak dari kata “MATEMATIKA”. Peluang terambil huruf M adalah…
11. Dari seperangkat kartu bridge akan dipilih 1 kartu secara acak. Peluang terambilnya kartu As berwarna merah adalah…
12. Dalam sebuah kantong terdapat 3 bola merah, 7 bola kuning, dan 5 bola hijau. Peluang terambilnya 1 bola hijau secara acak adalah…
13. Dua dadu dilempar bersamaan. Peluang muncul mata dadu berjumlah lebih dari 9 adalah…
14. Tiga mata uang dilempar bersamaan sekali. Peluang munculnya paling sedikit 1 gambar adalah…
15. Banyak ruang sampel pada pelemparan 1 dadu dan 1 buah mata uang adalah…
16. Banyak ruang sampel pada pelemparan 5 buah mata uang sekaligus adalah…
17. Bila seseorang memiliki 4 baju, 3 celana, dan 2 sepatu. Mata banyak cara orang tersebut berpakaian adalah…
18. Dari pelemparan sebuah dadu sebanyak 150 kali, frekuensi harapan muncul mata dadu faktor prima dari 6 adalah...
19. Tiga buah mata uang dilempar bersamaan sebanyak 120 kali. Jika A adalah kejadian muncul sedikitnya 1 sisi angka. Maka frekuensi harapan munculnya kejadian A adalah...
20. Dalam percobaan melemparkan sebuah dadu, munculnya mata dadu prima ganjil sebanyak 15 kali. Banyak percobaan yang dilakukan adalah...
21. Sebuah kantong berisi 15 kelereng merah, 12 kelereng putih, dan 25 kelereng biru. Bila sebuah kelereng diambil secara acak, maka peluang terambilnya kelereng putih adalah...
22. Dalam sebuah kardus terdapat 10 bola merah, 17 bola kuning, dan 3 bola hitam. Sebuah bola diambil secara acak, ternyata berwarna merah dan tidak dikembalikan. Jika kemudian diambil satu lagi, maka nilai kemungkinan bola tersebut berwarna merah adalah...
23. Sebuah mata uang dan sebuah dadu dilempar bersamaan sebanyak 480 kali. Frekuensi harapan munculnya mata dadu prima genap dan angka adalah...
24. Frekuensi harapan munculnya mata dadu bilangan prima bila sebuah dadu dilemparkan 750 kali adalah...
25. Dari 900 kali percobaan melempar dua dadu secara bersamaan, frekuensi harapan muncul mata dadu berjumlah 5 adalah...
26. Jika sebuah dadu dilempar 36 kali, maka frekuensi harapan muncul mata dadu bilangan prima adalah...
27. Dari 60 kali pelemparan sebuah dadu, maka frekuensi harapan munculnya mata dadu faktor dari 6 adalah...
28. Sebuah dadu dilemparkan 240 kali. Frekuensi harapan munculnya bilangan prima adalah...
29. Peluang seorang anak terkena suatu penyakit adalah 0,15. Jumlah anak dari 1.000 anak yang diperkirakan tidak terkena penyakit itu adalah...
30. Dari kota A ke kota B ada 3 jalan dan dari kota B ke kota C ada 4 jalan. Dengan demikian dari kota A ke kota C dapat ditempuh dengan...

perbedaan westlife dan backstreet boys

Westlife dan Backstreet boys
“THE REAL BOYBAND”
Boyband ?? Siapa yang tidak mengenal aliran musik yang satu ini?? Aliran musik yang beranggotakan cowok-cowok rupawan yang pastinya jago nge-dance dan juga memiliki kualitas suara yang sangat bagus. Biasanya aliran musik ini mempunyai penggemar yang sebagin besar adalah kaum hawa. Bahkan boyband sudah terkenal dari tahun 90-an. Salah satu contohnya adalah BACKSTREET BOYS dan WESTLIFE.
Westlife adalah Boyband legendaris ini berasal dari Irlandia dan beranggotakan 5 orang cowok rupawan. Boyband ini mengawali karirnya dari tahun 1998. Single pertama mereka berjudul “Swear it Again” telah booming di telinga para penggemarnya. Saat itulah Westlife mulai dikenal secara mendunia. Westlife beranggotakan : Shane, Mark, Nicky, Kian, Brian.
Tetapi salah satu personil mereka yakni, Brian Mc.Fadden mengundurkan diri pada tahun 2004, dengan alasan ingin meluangkan waktu untuk keluarganya. Namun tidak lama setelah Brian mengundurkan diri dia bercerai dengan istrinya, Kerry Katona. Meskipun Brian telah keluar dari boyband Westlife tapi dia masih menjalin hubungan dengan personil Westlife lainnya. Lagu Westlife yang paling terkenal dikalangan remaja adalah I have a Dream, My Love, Queen of My Heart, Flying Without Wings dan Uptown Girl. Tidak semua single yang mereka nyanyikan mencapai peringkat pertama di tangga lagu Britania Raya.
Album Westlife menyajikan duet spektakuler yaitu penyanyi solo perempuan terkenal seperti : Mariah Carey, Dianna Rose, Delta Goodrem.
Weslife memenangkan banyak penghargaan yakni, “Record of the year” dengan single mereka “Flying Without Wings”, “My Love”, “Mandy”, “You Raise Me up” dan penggemar bukan hanya remaja saja, melainkan kalangan orang tua hingga anak-anak.
Westlife mempunyai ciri khas tersendiri dalam menghibur para penggemarnya. Gaya menyanyi mereka tidak seperti boyband yang sedang booming era ini yang menonjolkan tarian dan fisik tanpa menonjolkan kualitas suara. Westlife juga hampir tidak pernah menggunakan tarian di video clip maupun konser-konser besar. Itulah yang membuat mereka banyak penggemar.
Backstreet Boys (kadang-kadang disebut sebagai BSB) adalah sebuah kelompok vokal Amerika, terbentuk di Orlando, Florida pada tahun 1993. Band ini awalnya terdiri dari AJ McLean, Howie Dorough, Brian Littrell, Nick Carter dan Kevin Richardson. Mereka menjadi terkenal dengan mereka debut album internasional, Backstreet Boys pada tahun 1996. Pada tahun berikutnya, mereka merilis album kedua internasional mereka, Backstreet’s Back pada tahun 1997 dan album debut mereka di Amerika Serikat yang berlanjut di seluruh dunia keberhasilan kelompok. Mereka naik menjadi bintang terkenal dengan album mereka Milenium pada tahun 1999 dan tindak lanjut album nya, Black & Blue pada tahun 2000. Setelah absen tiga tahun, band ini bergabung kembali dan sejak merilis tiga album: Never Gone pada tahun 2005, Unbreakable 2007 dan This is us pada tahun 2009.
Personil Backstreet Boys yang bernama Kevin Richardson pada tahun 2006 mengundurkan diri dengan alasan mengejar kepentingan lain. Tetapi personil lainnya tetap menjalankan Boyband tanpa Kevin. Backstreet Boys telah terjual lebih dari 130 juta rekaman di seluruh dunia, mereka merupakan Boyband terbaik sepanjang masa .
Backstreet Boys mempunyai ciri khas tersendiri dalam menghibur para penggemarnya. Gaya menyanyi pada personil memiliki pembagian suara. Backstreet Boys juga hampir menggunakan tarian di video clip maupun konser-konser besar. Itulah yang membuat mereka banyak penggemar.
Nah.. kita sudah membahas satu persatu dari dua boyband tersebut. Mereka adalah sedikit dari boyband yang lagi booming.
Jadi menurut kalian mana yang lebih “REAL” Backstreet boys atau Westlife?? Yah menurut saya sih dua-duanya karena mereka adalah dua boyband yang berbeda generasi tapi memiliki banyak prestasi dalam dunia music. Mereka sama-sama memiliki ciri khas yang berbeda-beda dan sama-sama memiliki kualitas suara.

biodata arifin putra

Arifin Putra (lahir 1 Mei 1987; umur 24 tahun) adalah artis muda yang mengawali kariernya bersama Oxygen Entertainment di beberapa sinetron, dan lewat perannya dalam sinetron Senandung masa Puber, namanya kian melambung. Arifin juga turut menjadi finalis MTV VJ Hunt 2003 sesaat dirinya berumur 16 tahun, namun sayang gelar tersebut jatuh pada Daniel Mananta. Setelah itu tawaran pun mulai berdatangan padanya, seperti menjadi model video klip Kisah Kasih di Sekolah yang dinyanyikan oleh Chrisye dan membuat ia ditawari untuk bermain dalam sinetron yang berjudul sama.

Pria berdarah Jerman ini hobi sekali bermain gokart . Dan diawal tahun 2008 ia bermain dalam film Lost in Love yang merupakan sekuel dari film Eiffel I'm in Love. Namun dalam film sebelumnya yang dibintangi oleh Shandy Aulia dan Samuel Rizal, di sekuelnya ini ia berperan bersama Richard Kevin dan Pevita Eileen Pearce.

Kata Mutiara

Besi akan berkarat jika tidak digunakan, air yang menggenang akan kehilangan kemurniaannya dan dalam cuaca dingin akan membeku.
seperti itulah gambaran otak kita, jika tidak digunakan

Leonardo Da Vinci

the secret

Rahasia ini adalah jawaban atas apa yang telah terjadi, yang sekarang terjadi dan yang akan terjadi (RW Emerson)
Apa Yang Telah Terjadi

Kita dapat menyaksikan apa yang telah terjadi dalam hidup kita, yang bila kita renungkan kembali, benar juga, itu adalah akibat atas apa yang kita pikirkan.

Semua yang sudah terjadi adalah akibat dari pikiran kita sebelumnya.

Berpegang pada prinsip The Secret - Law of Attraction, apa-apa yang telah terjadi adalah karena fokus kita.

Bilamana kita berfokus pada hal-hal yang negatif, seperti memikirkan bagaimana susahnya mendapat pacar, susahnya mencari uang, susahnya meniti karir, maka hasil yang didapatkan juga akan menjadikan kita benar-benar susah.

Memang banyak orang yang terus menerus menyesali apa yang sudah terjadi, tetapi bukankah apa yang telah berlalu tidak bisa kita ubah lagi?

Apa Yang Terjadi Sekarang

Saat ini pun, dimana hidup membawa kita, kita ada disini karena cara pikir kita yang sebelumnya.

Sudah cukupkah bukti-bukti dalam diri Anda bahwa apa yang ada dalam diri Anda hari ini adalah apa yang Anda fokuskan sebelumnya.

Bagaimana hari ini terjadi akibat pikiran negatif yang sudah dilontarkan sebelumnya?

Bagaimana hari ini terjadi akibat pikiran positif yang sudah dilontarkan sebelumnya?
Apa Yang Akan Terjadi Di Masa Yang Akan Datang

Dan tentunya, di saat yang akan datang, apa yang akan terjadi, nantinya adalah hasil dari apa yang kita pikirkan sekarang.

Jawaban Atas Semuanya
Mengapa ini disebut sebagai jawaban? (atas apa yang telah terjadi, yang sekarang terjadi dan yang akan terjadi)?

Disebut jawaban, kalau kita pernah bertanya mengapa. Mengapa hal ini bisa dan pernah terjadi, dan mengapa hari ini ada disini.

Mungkin 2 pertanyaan ‘past’ dan ‘present’ akan menyadarkan kita agar lebih mengenal dan mengolah pikiran kita. Pertanyaan ke-3 tentang ‘future’, akan mengakibatkan kita melihat pikiran kita saat ini.

Dijelaskan dalam The Secret - Law of Attraction, vibrasi hanya bereaksi atas apa yang kita pikirkan saat ini, sekarang ini.

Jadi bila kita mulai dari saat ini, tidak ada kata terlambat.

Bila ada pikiran-pikiran negatif sebelum saat ini, belum terlambat bagi kita untuk mulai dengan pikiran positif.

Karena kekuatan pikiran positif adalah ratusan kali kekuatan pikiran negatif.

Apabila Anda mencari jawabannya — apa yang Anda katakan, pikirkan dan lakukan saat ini, akan menjadi jawaban atas pertanyaan kemana arah hidup Anda.

Pertanyaannya, kemanakah arah hidup Anda?

bayang mu

Tentang ex-

Bayangmu…
Terasa semakin dekat dengan diriku
Ku tak dapat tampak tanpa kau lebih dulu menghilang
Bayangmu..
Selalu menghantui
Setiap langkah yang kulalui
Ku tak dapat berbelok arah jika tak kau tunjukkan arah
Bayangmu..
Membelengguku hingga merasuk dalam sukma jiwaku
Ku tak dapat cemerlang jika kau tak ku lepaskan
Bayangmu…
Menyebalkan..
Entah sampai kapan!

Keluh kesah pesakitan cinta


Dear God,
Dia datang… ya dia datang lagi. Aku melihatnya lebih sendu dari kemarin. Aku merasakan sesuatu saat aku menatap matanya. Kenapa perasaan ini semakin rentan?
Aku ingin selalu bertemu dia lagi, banyak yang ingin aku tanyakan, dan sepertinya aku pun harus bercerita banyak padanya. Aku merasa aku sudah lama mengenal dia, tapi di mana?

Dear God,
Ada sesuatu antara aku dan dia yang belum bisa aku tebak. Rasanya aku ingin sekali menghukum perasaanku yang tidak benar ini. Aku berada di antara perbatasan,aku tidak ingin tersesat TUhan…. Aku ingin tertidur di atas perapian hingga terbakar hangus tanpa jejak.

Dear God,
Aku tidak mau menghindari kenyataan ini tapi aku ingin menyalakan lilin di koridor hatiku yang sangat gelap. Aku harus menemukan jalan keluar, aku harus keluar dari sini Tuhan..

malam itu

Malam ini aku masih mencintaimu.. Merinduimu dengan segala luka yang ku punya. Berharap kau baik – baik saja disana. Raih semua impianmu saying.. Dan kita akn baik-baik saja saat hari berlalu dengan bergandengan tangan. Tuhan bersamamu sayang...
Kemarin adalah kenangan, sekarang adalah kennyataaan dan besok adalah impian. Semoga kita bisa menghadapi kennyataan yang ada dan menatap masa depan dengan bercermin pada pengalaman.
Perempuanku...
Betapa dan bagaimana ini..
Kenapa dulu kau begitu mencintaiku...


Manis dan perih
Bersama

Aku lakukan semua titik rawan dan kedamaian.
Hanya sekedar menjelaskan.
Aku berlebih mencintaimu.

Dalam pedih dan perih.
Sisa sia.Sia sisa.Saja..
Apa yang sia-sia hari ini?
Adalah kefanaan yangmelingkupi
Adalah udara dan nafas yang kuhela
Adalah adanya diriku dengan kegelisahan yang meraja
Malam bertanya pagi suatu kali..
Siapakah yang tertera di balik pintu hati
Pagi berlaridi antara semi, di balik lalang, duri dan tarian hati.
Jawabnya cinta yang abadi
Di wajahmu berkata benci
Di nafasmu aroma dupa mengangkasa
Ada cinta yang terlupa
Kurasa aku benci kau, adinda..

Tentang kerumitan diri

Tentang kerumitan diri

Aku tidak ingin kamu menyakiti diri kamu sendiri, apalagi bunuh diri. Bahkan mendengarmu membenturkan kepala membuatku ngilu.
Tapi kalau memang itu yang kamu ingin atau bahkan perlu kamu lakukan, tak seorangpun berhak menghalangi. Tak ada yang berhak dan tak ada yang bisa menghalangi.
Aku hanya berharap bahwa kamu masih bingung, masih takut dan belum terlanjur melakukannya.
Kamu tidak rumit, key
Kamu hanya tidak mencintai diri kamu sendiri.
Dan hanya kamu sendiri yang bisa mengubah itu, seperti juga hanya kamu yang bisa mengakhiri segalanya.




Karena aku tahu
Tak mungkin mencegah orang lain
Menyakiti hatiku
Maka
Aku mencegah hatiku
Dari merasakan sakit
Dan
Mencegah
Hatiku dari merasakan
Apa yang sedang kurasakan saat ini



Tentang tidak cukup kuat

Maafkan aku karena ternyata aku tidak cukup kuat untuk mencintaimu. Walaupun aku berusaha sekuat tenaga dan mengerahkan segala asa yang kupunya, aku tetap tidak bisa.
Karena mencintai dan dicintai menjadikanku pucat tanpa darah. Tanpa dirimu kurasakan mati. Tapi tetap saja aku tidak cukup kuat untuk mencintaimu tulus tanpa pembalasan, Ku menuntut kau melakukan hal yang sama. Maafkan aku…
Sekali lagi maaf sayang.. Aku tidak bisa terus disini, mencintaimu .. Entah mengapa..



Tentang perih


Dalam hidup kita kadang tidak tahu apa yang sebenarnya kita inginkan hingga akhirnya benar – benar kehilangan hal yang berharga itu..
Dalam hidupku, aku kadang- kadang menafikan alam bawah sadar ku bahwa sebenarnya kau tampak jahat..
Dari lubang terkecil pun, aku bisa tahu kau palsu..
Semua tentang dirimu pasti akan menimbulkan luka..
Tapi kenapa aku kemudian melupakn semua itu adalah karena aku begitu sayang padamu, kekasih..
Sayangku ini membutakan dan melumatkan logika
Hanya menyisakan euphoria sesaat dimana perih akhirnya meraja
Kamu selingkuh sayang..
Dan aku terluka karenanya..
Maaf aku meluapkan amarah dengan semena – mena
Bukan ingin ku untuk cemburu dan gelap mata
Hanya hati ini terlalu sakit untuk mereparasi dirinya sendiri

Yah….
Sejauh ini aku masih belajar melupakan semua
Hanya ingin mengikuti tauladan yang pernah diajarkan Jesus saat di kayu salib, tentang memaafkan dan mendoakan orang – orang yang menyakiti kita

Hidup memang tentang meninggal dan ditinggalkan
Hidup juga tentang bahagia dan membahagiakan orang lain

Disini kulihat perihku dan cintaku padamu…

GOMENASAI

Disclaimer : I do not own Mai HiME. I also do not own the song Gomenasai.

Song : Gomenasai by t.A.T.u.

“talking” song

Gomenasai

What I thought wasn’t mine

In the light

Was one of a kind

A precious pearl

What had started out as a simple conversation ended up turning into a fight.

Chie walked awayfrom Aoi. She knew that was something that she should not have done, but it had seemed right at the time. Chie stopped and turned around to apologize only to see the other girl walking away. “I guess I really screwed this one up.” Chie whispered as she turned around and walked away.

Aoi didn’t understand why Chie had to say that. They had seemed happy together. She wanted to apologize, even though she had done nothing wrong. Aoi figured that she should leave the other girl alone for a little while and then try to talk to her. All Aoi hoped was that they could resolve this issue and go back to the way things were.

It seemed like hours before Aoi managed to make it back to her dorm room. She was glad to see that her roommate wasn’t there. Right now, Aoi wasn’t in the mood for Nao’s attitude. She shut the door and then collapsed on the couch that was in their room.

“Why does Chie have to be like that?” Aoi started to cry. “Doesn’t she understand that I love her and only her? I never thought the school’s gossip queen would ever believe a rumor about her girlfriend.”

Aoi threw the pillow across the room. “Why did she have to bring that up?!”

She wanted to throw another pillow since it felt good to let some of her anger go, but she was interrupted by a knock on the door. Aoi got up and went to the door. She opened it only to see Chie. “What are you doing here? I think you have made yourself clear.”

“I came to see if our relationship is going to work.” Chie could tell that Aoi was still upset with her, but Chie couldn’t wait anymore to talk to her. “Can I come in? Or are we going to discuss this with the entire dormitory?”

Aoi moved out of the way and said, “Come on in.” She didn’t want everyone to know what was going on with them.

“Is it true? Are you really dating Nao?”

“No, I’m not!” Aoi was upset. “I can’t believe you have to ask me that. Nao is my best friend in the entire world. I would never date someone who I think of as my little sister!”

Chie knew better then to believe the rumors that she passed on to the entire student body, but for some reason this one made her think that something was going on. “I’m sorry, but I don’t believe you. You spend more time with her then you do me!”

“That is just being selfish!”

“No, its not!”

Aoi blinked back tears. “If that is the way you feel, then we should probably start seeing other people. I can’t be with someone who doesn’t believe me.”

Chie glared at her. “That is just what I was getting ready to tell you.”

“Get out!” Aoi barked. She didn’t want to be anywhere near her. “Oh and as for our friendshi-“

“It’s over too!” Chie exclaimed before she left Aoi’s apartment.

The minute that she left Aoi’s dorm room, Chie started to cry. She didn’t understand why she was crying. She very rarely ever cried. It just wasn’t Chie’s style.

Chie wiped her eyes as she left the dormitory. Right now, she just wanted to be alone to think. She had to figure out a way to apologize to Aoi. When Chie got to the flower garden, she walked up to the terrace and sat on the steps.

“Why? Why did she break up with me? Why would I believe that rumor? Why couldn’t I just pass it off like all the others?!” Chie yelled. “When did I turn into the jealous type?”

Finally, Chie couldn’t hold it back any longer and she started to cry. It felt good to let everything out. She wondered if Aoi was just as upset as she was. Chie hoped that she was. The reason being was that Chie never had any intention of breaking up with Aoi. All she wanted was an explanation, which was something that she wouldn’t be getting.

After sitting there for a hour, Chie decided that she should go back to her room and try to work on her homework. She stood up and walked back to her room. She didn’t know what she was going to do because she couldn’t stop thinking about what had happened.

Chie didn’t realize that she had walked to the dormitory. She also didn’t realize that she her name had been said. When she did realize it, she looked up and saw Aoi.

“What do you want?!” Chie couldn’t help but pretend to be angry. She wasn’t sure what exactly Aoi was doing here.

“Mai said that we should talk this out.” Aoi really wanted to work everything out with Chie, but she couldn’t bring herself to say that it was her and not Mai.

“Unless you want things to be the way they were, you need to be ready to talk about it.” Chie said as she walked past her ex-girlfriend. “Until then, don’t think about talking to me.”

Aoi watched Chie go. “Why did you think that I was dating Nao? You should have known that wasn’t true.”

Chie sighed as she came to a stop. “I told you why.”

“It doesn’t make sense though.” Aoi slowly walked over to Chie. “You knew why I had to spend so much time with her.”

“You broke up with me. So why do you even need an explanation?” When Chie started to walk away, she felt Aoi grab her hand. “Let go.”

“No!” Aoi took a deep breath and said, “It was me who wanted to talk things out. I’m sorry that I broke up with you, but I was so upset.”

Chie turned around and said, “So are you going to apologize to me?”

“Why should I do that?”

“Because then I will too.”

Aoi smiled. “So does this mean that we are back together?”

Chie shook her head. “No, not yet.”

“Oh,” Aoi was hoping that Chie wasn’t mad at her still, “ok.”

Chie brushed a loose strand of hair behind Aoi’s ear. “I’m sorry. I’m sorry for thinking that you were dating her. I’m sorry for everything that I said. I know that this is a hard time for Nao and you are just doing what you can.”

“Of course I am.” Aoi sighed as she remembered their earlier conversation about her roommate. “Losing someone that important to her is going to be hard and I need to be there for her. Right now I’m the only family that she has.”

Chie hugged Aoi. “You’re doing a good job. Nao is a hard one to handle, but then again she does know what she is doing. I just wish that we knew what we were doing.”

“I don’t want to be apart anymore. I want to get back together.” Aoi let go of Chie and said, “I’m sorry for everything that I said too. You just have to promise me that you won’t believe anymore of those rumors.”

“Promise.”

Before Chie could say anything else, she felt Aoi’s lips on hers. What was suppose to be a quick kiss turned out to be a passionate one. When the need for air came, they both pulled apart for a few moments.

“So do you think our little fight was all Nao’s fault?” Chie asked as she pulled Aoi close to her. She didn’t care what the other girls in the dormitory thought about them.

“Why?”

“Because I think the rumor was started by Nao. How else would Mikoto know anything like that?”

“You believed Mikoto?!” Aoi was shocked. “I can’t believe that. I mean why would you?”

“She was really convincing.”

“Then, yes, I do think that this was all Nao’s fault.” Aoi wrapped her arms around Chie’s waist as she laid her head on her girlfriend’s shoulder. “I’ll talk to her about it later.”

“Good.”

They didn’t know how long they had been standing there or that they had attracted a little crowd, but all they knew was that the fight was over and they were happy again, which was all that mattered to them.

I’m curious to know what people thought about this chapter. Let me know either way. I hope everyone liked it! Bye!

HAPPY VALENTINE

Happy Valentine’s Day ashke! This is for you… For no one else’s sake would I attempt writing romance and comedy.

The inspiration for this came from the Gundam Wing fic ‘101 ways to snog en route to a colony’. From what I understand, snog is the British slang for kissing. Basically, each chapter will be about a kiss between two characters, with each pairing having no more than two chapters to itself. The title’s a misnomer actually, any pairing can and will be written whether one or both of them is a HiME or not.

Some will be serious, some will be silly. Some will take place during the series, some will take place after. Some will remain in character, while in others I’ll have to stretch the characters every which way. This is more of a challenge to my creativity, to see if I can get different characters to have some sort of chemistry together.

There are about twenty eight significant speaking characters in Mai HiME and that makes for more than two hundred possible pairings so I think writing fifty isn’t that unrealistic. For my sanity’s sake, I’ll try to keep each chapter from 500-1,000 words.

I’m open to suggestions of pairings (aside from the usual ones) but I can’t really promise anything definite. I’m also not sticking to an update schedule because I want to finish my other projects first.
Snog I: Shizuru and Natsuki

She looks so vulnerable asleep, with all her defenses down. I like watching her when she’s asleep, because then I don’t have to pretend. I can dream my forbidden dreams, I can wonder what it would be like to reveal my feelings for her.

It’s useless to stop thinking about it. I’ve stopped trying long ago. Thinking of her as merely a younger sister doesn’t work. Thinking she should be with someone normal, someone who isn’t as perverted as I am, that doesn’t work. If anything, thinking about her with someone like Takeda only sucks me into a dark spiral of jealousy.

A small sigh escapes from me, to be lost in the gentle wind tugging at my kimono sleeve. I want to hold her, I want to feel her in my arms. I want to spend my life with her, with the wonderful person beneath her aloof exterior.

She pretends to be strong, tries to keep everyone at a distance. But somehow, after much patience, I’ve been allowed through part of her barriers. I can see her relax imperceptibly when she’s with me, trusting me with herself. She probably doesn’t even notice when she does it. I feel honored by her trust. And I feel shamed that I violate it so.

Natsuki, please don’t wake up. Please don’t ever let this end. I could be content watching you like this forever. I would be happy, to simply stay in this house with you and forget the rest of the world. Just you, just to be with you, to watch you sleeping.

Please don’t wake up. I know that when you do, the world will start turning again and both our masks will return. I hide too, you know. Behind a dance of politeness and teasing, of president and friend.

I’d laugh if it wasn’t so painful. Friends falling in love. It’s one of the oldest plots around. Someone up there must have been bored with the same old story though, and introduced the Festival to make things more interesting.

That’s why I know you will wake up, no matter how much I wish otherwise. Because I know we’re doomed to play out our parts, until there’s only one HiME left standing. It’s too late now to change our course, too late to make any difference. Perhaps someday, if we survive the Festival, I might dare to do something more. But for now, I’ll let the world continue on its path, I’ll let myself be whoever you need me to be.

That brings a tiny smile to my face. You’ll always be my Natsuki and I’ll always be yours, even if you don’t know it. You’re so blind sometimes, Natsuki. My eyes soften as I kneel beside you, pushing the food tray I brought aside. You’re so blind to other people’s emotions, so intent on your own mission. And all I can do is watch, watch and wait in the shadows.

The darkness is where forsaken people like me belong. Demons with their unnatural desires. I just want to make her smile, why is that so wrong? Why can’t I stop, stop defiling her with my unclean thoughts? Why is this love so wrong…?

My soul will be damned, I can already feel the flames licking at my feet. Damned because of love, but embracing the darkness with whole hearted glee to protect that love.

That love... My hand reaches up, I imagine I can caress her sleeping face, I imagine she’ll wake up and be happy to see me. A demon deserves nothing, should expect nothing. But once, just once, I want to know what it’s like.

I want to know what it’s like to have her accept me as I am, I want to know what it’s like to greet each morning with her beside me. Just for one second, I want to pretend my sleeping beauty will return my affections in the way I wish her to. Just for one second, please let me know what heaven is like. Then I’ll be content with my lot, content with watching her from afar. A demon would happily roast an eternity for a glimpse of heaven.

I edge closer until I’m almost, but not quite, touching her. She doesn’t even stir at my motion. Now I can hear my heart beating loudly in my ears, trying to burst out of my body and jump towards the young woman who’s captured it so completely. I can feel the warmth of her face, inches below mine.

The world will keep turning, no matter how much I delude myself that I can make it stop. The princess will wake up from her enchanted sleep, but not through the kiss of a prince. Battles will be fought, won, and lost. But for once, just once…

I can feel my cheeks burning, I can feel myself teetering at the edge of fear. Then I close my eyes… and break the spell.

The briefest brush of my lips against hers. Soft, so soft.

Natsuki…

KILLPOINT

It was a game to him, an easy game to play. Killpoint 00.1 Startpoint


The prison was located far to the north, away from the general populous of the country it was situated within. This prison was used as a place to store only the most dire, the most heinous of criminals; no one ever came out alive.

And yet, inside the walls of the snow-capped fortress, it was very easy to get word out to the people outside the prison. The guards were not above persuasion, for they basked in the idea that no one had ever managed a successful escape from within the walls. It was a foolish hope to cling to, as walls like that were just waiting to be breached.

Nagi Dai Artai was a shrewd man. He was young, and was the first to admit the fact, and many people oftentimes would underestimate him because of this. He'd grown used to it, and had developed his own system of subtle control over his surroundings that required careful planning and manipulation. He had grown up accustomed to the fact that he was in control of everything he touched and an easy ten steps ahead of his political opponents.



Nagi Dai Artai had never thirsted for power the way that he thirsted for the control over the small country of Windbloom, many miles to the south of his own kingdom. It was not a logical move for him to want to control that country in the first place, as it had next to no resources and it's only claim to fame was that damnable school that produced Otome. Nagi hated the Otome, for they had always found a way to meddle with his plans in the most obnoxious of ways.

There was, however, something else about Windbloom that Nagi desperately needed to have. He had caught a glimpse of it quite by accident as a small child and had suddenly discovered that a newcomer to the Otome School, Gaulderobe, had the ability to turn it on.

In ancient history, the Harmonium had been part of what had helped Fumi Himeno to put a stop to the Twelve Kingdoms War and finally bring peace to Earl. Nagi had always been curious about that power, of what kind of person would be required to control it - and he had decided that he woudl find the damnable machine.

He'd found it, quite by mistake, some years later when it was all but out of his reach. Mashiro Blan de Windbloom would no sooner let the ruler of Altai into her private bathroom than let him near the Harmonium, as she was not a fool either.

And yet he had to have it. He had to know what the power was behind the Harmonium, the terrible device that reacted only to a virgin's most impure throughts. Nagi wanted to know how to control it, to use it to his own will.

That was when he discovered the secret of the Otome. While in a Master-Otome connection with Nina Wang, the one person who'd been able to turn on the Harmonium, Nagi had felt the power of the device, had felt it move through his body.

He'd been drunk on the power.

Now, after nearly a year of sitting around and waiting, Nagi was ready to make his move. He'd played the good prisoner for long enough and he still had enough loyality within his home country to stir up the ferver he knew he had to. The Harmonium had demonstrated what Nagi needed to do - to gather the souls, to start the battle anew.

He'd sensed a spike in the power, and the blue star next to the moon had burned red in his vision. He knew they'd come close.

But now, now the war needed to happen. The three hundred years had passed.

It was the jester's duty to start the battle anew.

-

Executive Office, Aries National Government Offices, AriesRepublic
December 15th, 21:49

The President of the Republic of Aries, Yukino Chrysant, was in a poor mood. The end of her first six-year term as president was drawing ever closer and unless she wanted to lose the position to someone new and fresh-faced, she would have to start campaigning soon. The problem was, however, that Yukino’s last election had happened on a whim. It was perhaps one of the greatest upsets in Aries history and everyone had to admit that they were pleased with the outcome. Even now, she knew that it would be a mistake to allow Haruka to do all the ads, but at the same time, Haruka's popularity was rival to her approval ratings, well in the seventies, among the people of her nation. Yukino would be a fool not to take advantage of it, even to some extent.

Her public approval rating, Yukino was forced to lament, had fallen in the past few weeks because of her decision to stand behind the SOLF Treaty. SOLF stood for Standard-Setting Otome Limitation Force Treaty, and it had been proposed by Gaulderobe to the world stage as a way of preventing another incident like what had happened in Windbloom almost a year ago. Otome should not be bound to masters for the express purpose of both parties gaining power. The Master-Otome bond was a strict one that was for protection only. Yukino understood that, and understood what could come of a functioning bond.

The people of Aries were not keen on the idea that many Otome would be forced into retirement after a set period of tenure to a master - or that there now had to be even more checks on the power of Otome than ever before. There had to be, after one misled Otome had very nearly destroyed all of Windbloom. They were just too powerful, too strong a concentrated force.

Yukino had to admit that her public approval had fallen because she had made the decision to back Gaulderobe's decision of limiting the Otome's terms of service. Many within her country saw the Otome as heroes and heroes only - there was very little knowledge of what being an Otome really entailed. Yukino would not wish Haruka's life on anyone.

Haruka never spoke of it, but Yukino knew the younger woman well enough to recognize the signs of the subtle stress and pressure that was placed upon her Otome. Haruka was a public figure, and a powerful ally to have; but Yukino saw what being that person did to her.

The hour was growing late and Yukino's appearance was becoming more and more disheveled as the evening drew on. She was used to the late hours, working long into the night only to rise for a nine o'clock community breakfast in the morning. It was the one aspect of the Aries national government that Yukino could say she truly adored, those early morning breakfasts. Everyone, from the president to the lowliest intern in the press office would gather together and eat a light meal before starting on a day that would most likely not end until twelve or more hours later.

Yukino wearily signed another document, not really bothering to look at what it was that she was signing, and decided that enough was enough. The pile would not get any smaller overnight, but it was better for the people of Aries when their President really did know what it was that she was signing. Yukino pulled off her glasses and rested her head in her hands, groaning slightly. She did not want to discuss campaign strategies with Haruka for the next hour or so before they both retired.

She just wanted sleep.

"Yukino?" Haruka called from outside the door. She'd been a meeting with the joint heads of the Aries Army, Navy and Air Force, Yukino recalled; and was most likely in a rather subdued mood because of it. That would be nice; maybe Yukino could wheedle out of interaction and go straight on to the better parts of their evening all together.

Even if Haruka Armitage was the figure head of the Aries military, she was by no means the head and it was meetings like that that Yukino used, sometimes, to remind Haruka of just that fact. Haruka was so gung-ho about jumping into situations before she had a full grasp on the situation that sometimes, and it had caused quite a bit of trouble in the past. Yukino, however, was willing to look beyond that, where the joint chiefs of staff of the military were not.

It was humanizing, and something everyone needed.

"Yes?" Yukino called, not lifting her head from her hands. She was exhausted, having had several long conference calls and a great deal of problems with a bridge that was being constructed in the Borderlands.

"I'm going to run a bath, give me five minutes, alright?" Yukino loved her, really she did, but it was the brisk attitude and the no-questions-asked that sometimes made Yukino want to scream. Haruka was far more likely, at times, to simply ignore Yukino and follow the orders of her body that Yukino herself was not aware of.

Like drawing a bath. Yukino was quite sure that she had not been thinking of anything of the sort, but she had to admit that the idea sounded quite inviting - now that Haruka mentioned it. This had been another reason for Gaulderobe to want to limit the duration of an Otome-Master bond. If a pair were bonded for too long, there was a reported almost psychic connection that appeared between the Master and the Otome.

The rain rattled against the windows outside, for it rarely snowed in the capital city – and Yukino looked out the window once again, thinking, perhaps desperately, to when she could safely say that she was on vacation and did not have to deal with all the problems of Aries.

Yukino sighed and reached out to put her glasses back on. She was tired, almost ridiculously so. Blinking to adjust her vision after having the constant pressure of her fingers on her eyes, she rose and straightened the already neat piles of paper on her desk. Haruka was right, as usual, as always.

She slipped out the back door to the office and down the private wing to her residence. It was warmer here; the winter's chill did not cut through these walls as easily as it did the outer areas of the Executive Wing of the capital building. She followed the sound of running water and soon stepped into the bathroom just off her own bedroom.

"Haruka?" She called into the steam. She bent down and began to pull off her shoes. It was odd that Haruka would not play the role of ‘proper’ Otome in a situation like this, but Yukino was grateful for it. If she had one more person fussing over her today, she was quite sure she’d do something she’d later come to regret.

"Mmm?" Came Haruka's response. Yukino was shedding her clothes rather quickly, wanting to be free of the damp chill that permeated the rest of the capital building. She really should mention the cold to someone, for she was sure she was not the only one who spent all day wishing it were reasonable to wear pants to work.

"How did you know I wanted a bath?" She was trying to be coy - but she'd always lacked the real tact to pull it off. She stepped into the steam to join Haruka in the bath. They sat facing each other, Yukino's glasses fogging up and Haruka looking pensive.

"I don't know." Haruka settled on at last, and Yukino smiled. "I just sort of did, though."

Yukino said nothing for a long moment, lost in thought. She wanted to tell Haruka all her fears, to confess that she knew her re-election was assured - but that she wasn't sure she wanted it. If Yukino were to step down, she'd lose Haruka, to have the Otome bonded to her successor. Yukino did not think that Haruka would go quietly, and the subsequent screaming matches would the rather epic.

Yukino did not think that she could take that. "How did the meeting go?" She asked at length, straying away from heavy topics that were far more likely to hurt than heal.

Haruka shrugged, "It was really too cold in that damn room for me to contemplate -"

"Concentrate, Haruka." Yukino said automatically.

"-yes yes, on what they were saying. Otome uniforms are warm, yes, but not when it's this cold out." Haruka folded her arms across her chest and huffed. "They did mention something about a prison break-out up in Artai, however."

Yukino's interest perked, "Really?" She could think of several people locked away in prison in Artai that she would not want to see released any time in the near future. She hoped - prayed really, that the people who had escaped were in no way connected with Nagi Dai Altai.

"There aren't a lot of details yet, we'll know more in the morning." Haruka explained, "It'll come in with the morning press bulletin, most like."

"Mmmm," They were an odd pair, Yukino was the first to admit that, but their personalities complimented each other so nicely that it was nigh impossible to tell where one began and the other ended.

-

Lecture Hall D, Crynis Building Windbloom Public University, Windbloom
December 16th, 10:37

Juliet Nao Zhang was trying to be inconspicuous, and failing rather miserably. Again she cursed Kruger, Viola, and all the other people who'd been present in the room when Kruger had handed down her decision that Nao was to attend public university until such a time that the new SOLF Treaty was fully activated. The damned document put a limit on what age an Otome had to be to be bonded to a Master, or, in the case of Nao, bonded to the school.

She had to be twenty to take the post and she was still only eighteen.

Ever since its inception, Gaulderobe had had a fund dedicated to furthering the education of the Otome who chose to remain behind in its service. Nao was not the first to be receiving more schooling on top of the first-rate education that Gaulderobe had already provided her. It was strange, however, to act like a civilian when Nao had been raised to be a soldier.

Kruger had informed Nao that it was an option presented to all of the Columns of Gaulderobe when they were first chosen; and many of them took advantage of the time to see the world or to further themselves through schooling. Viola had two degrees that she’d gotten in the time while waiting for Kruger to finish up her schooling and then receive the training needed to become the head of the school.

Nao had chosen to stay in Windbloom, as Kruger was bound to need her sooner or later for one mission or another - and had been enrolled, free of charge, to the university that Windbloom prided itself in. It was amazing to see the power of the Gakuenchou of Gaulderobe in action. The position was like being the head of a country, and a powerful one at that. There was a reason, Nao assumed, that a complete idiot like Kruger had been chosen for the job.

Absolute power corrupts absolutely.

She liked it there, but it was so jarring to be among these students who knew nothing of the real world. They still talked about the invasion of Windbloom as though it had been the next Twelve Kingdoms War. In a sense, it rather was, but the awe that they used when speaking about the conflict sickened Nao. It was as if they did not fully understand the fantastic loss of life that that conflict had caused.

Nor, did Nao think, they ever would.

She was sitting in the back of her Modern Statistics class, waiting for the professor to arrive. Nao had chosen to follow her love of numbers in school because she knew that once she retired or accidentally lost her ability to be an Otome, she would need a career that she could do until she died.

Numbers, it seemed, would be just the thing.

She tiredly watched as a number of the more rowdy boys filed into the seats in front of her and checked once again to make sure that the GEM in her ear was covered by a lock of hair. The last thing Nao needed right now was for anyone to discover that she was an Otome.

She resented the way that her history classes talked about the Otome, like they were not people, but rather tools to be used to an end. They had no idea what it was like living with the prospect of fighting a battle that could very easily kill both you and your master; if you took even so much as the wrong step. She'd brought this up in class, but the Professors were as oblivious as the students when it came to what an Otome really was.

She’d received a stern talking to after that, telling her that it was not her place to assume such things about the ‘national heroes.’ Nao had resisted asking her professor where he’d been during the Battle for Windbloom. She’d been on the front line, but she was willing to bet that he’d been one of the first out of the city when Nagi had opened the borders briefly to let in supplies and refugees out.

Nao leaned back in her chair, tipping it up against the wall as she remembered the day that Kruger had finally given her Meister GEM. They'd been about to die, heading into a rash attempt at feeing a country from the hands of a maniacal little boy.

Kruger knew what too long in Artai could do to a person, and Nao was glad that she'd gotten out when she had.

"Oi, Zhang!" One of the boys sitting below her called, "Did you see the news? Nagi Dai Altai escaped from prison!"

Nao felt her blood run cold as she tipped her chair forward and asked in the most bored sounding voice she could, "Oh, and what makes you so sure it was him?"

No doubt Nagi had made a public address to the Artai government by now, reinstating his control over them. Nao frowned. She hated politics.

The boys chattered some more, before one of them said, "He's starting to stir up anti-Gaulderobe sentiment. Apparently there have been some riots already in the cities there.

No one in Artai had Otome any more, not since Gaulderobe and the League of Nations had cut them off from that resource. The option was still open to anyone not directly related to Nagi Dai Altai, but so far no one had taken Gaulderobe up on the offer.

"Let them riot." Nao said, wondering how long it would be until she would have to go on active assignment.

"You're weird, Zhang. Gaulderobe won't just stand by as you do - they'll fight back."

Yes, they'd fight back, when Kruger and the rest of the Columns managed to put together a contingency plan and generally make sure that no one would die.

"I'm sure that the Gakuenchou and the rest of the Otome are more than equipped to take on such a threat." Nao said smoothly. And to tell the truth, she hoped they were.